Selasa, 08 Januari 2013

Berikan Aku Alasan


Sebuah harapan dari lubuk hati yang sangat lemah dan cenderung kecil ini, membuat ketegaran yang sangat luar biasa, aku gak tau sebenernya apa yang terjadi dalam diriku ini dan aku juga gak tau kenapa aku hanya bisa terdiam disaat orang yang aku sayangi pergi bersama laki-laki lain. Mungkin laki-laki itu sangat jauh lebih baik dari aku bukan? kamu pasti bakal bilang iya, kalau gak, kenapa kekasih yang aku sayangi pergi bersamanya dan meninggalkan aku sendiri, menduakan cinta yang aku siram dengan kasih sayang, perhatian dan harapan. Yang mana dia akan aku harapkan bisa menjadikan aku sebagai nahkoda di dalam menyebrangi samudra di dunia ini. Tapi dia belalu pergi bersamanya.

        Aku gak bisa semudah itu ngelupain dia, di beda dengan yang lain, sudah terlalu banyak aku menjalin suka duka bersamanya, dalam setiap aktifitas yang dia lakuin aku selalu perhatikan dia, dari gerak jalanya, dari farfumya, dari kesukaanya atc. Aku ingat ketika aku dan dia mencari sebuah ketenangan dimana kami mengintari kota jambi ini dengan menggunakan speda motor, yang cukup bisa membawa kami menelusuri kota, aku ingat ketika aku dan dia pergi ke candi muara jambi, yang mana tempat itu menjadi tempat pertama kami yang kami kunjungi selama kami tinggal di dalam gang sebuah komplek education, aku bahagia ketika aku bisa berjalan disebelahanya, dan aku bahagia bisa berada di sampingnya, gak ada yang banyak bisa aku lakuin pada saat itu, jangankan bisa menatapnya lama-lama, ketika dia melihat makaku, aku merasa cahaya matanya menusuk hatiku dengan samurai yang sangat tajam, dan pada saat itu candi muara jambi begitu banyak pengunjung disana, tapi aku ngerasa hanya ada aku dan dia ditempat itu. Akupun berjalan menyusuri gang candi yang begitu ramai, tiba-tiba di depan langkah jalan kami, kami melihat sesuatu yang mencoba mengganggu dan bisa membahayakan kami, dan kamipun mencoba menatapnya namun cahaya bola mata kekasihku tak sanggup untuk menatapnya, dia semakin dekat dan akhirnya menyentuh pundak kiriku, aku merasa bagaikan di sentuh salju yang baru turun dari langit. dengan kekuatanku aku mencoba menatapi dan mengusir pengganggu langkah kami , akhirnya dia pergi dan berlari kencang, dia adalah seekor anjing laki-laki yang sedang mencari makan di tengah keramaiyan pada saat itu. Akupun melihat kekasihku dengan tatapan yang begitu syahdu, aku takut jika aku membawanya ketempat ini dia akan merasa lelah dan tak bisa merasakan kebahagiaan, aku tau kekasihku paling suka minum air putih dibandingkan air-air lainya, aku pun berhenti di toko kecil di pinggir jalan, aku membeli satu botol aqua yang isinya satu literair, aku sengaja membelikan satu botol air untuk kami minum berdua, yang aku harapkan dia bisa mengerti bahwa dengan hal-hal yang kecil dalam menjalin kebersamaan maka akan menjadikan sesuatu yang membahagiakan. tanpa ku sengaja melihat ada coklat yang saat itu nama coklatnya Top, aku berharap ketika aku membeli Top itu dia akan membukakan top itu untuk aku makan. lebay dikit sih hi hi hi

        Kamipun terus berjalan, aku takut dia merasa letih ketika harus menemaniku berjalan mengelilingin candi muara jambi, aku gak mau terjadi apa-apa dengan dia, aku sangat menyayanginya, akhirnya aku memutuskan untuk berhenti di bawah pohon rindang, yang sangat indah dan banyak angin menyebanbkan suasana pada saat itu bagaikan di dunia yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. setelah aku duduk, dia masih berdiri, akupun memberikan satu sandalku untuk dia duduki, aku gak mau pakaiyan salah satu putihya terkena bakteri yang bisa membuatya menjadi marah denganku, karna aku yang membawanya ketempat ini, dengan cepat aku membukakan botol aqua dan memasukan pipet kedalamya agar dia bisa minum dengan cepat, keringatnya yang membuatku takut terjatuh ke dasar tanah. sehingga pada saat itu aku memberanikan jaketku untuk mengelap keringat di wajahnya, namun dia terus tersenyum dan bilang ke aku, gak usah biar akulap pakai tangan ku ajay. aku terdiam beberapa detik melihat senyumanya yang begitu indah. waktupun tidak terasa berjalan begitu cepat, akupun bercerita tentang masa sekolahku dulu. waktu itu saat aku sekolah aku sangat nakal dan aku juga yang selalu membuat guru-guruku terlambat pulang ketika bel pulang sudah berbunyi, karna waktu itu aku paling suka membuat hal-hal yang berbeda dengan teman-teman ku lainya. tapi sekarang perubahan itu akurasakan jauh berbeda, aku bahagia.

        Waktupun terus berjalan. Aku ngarasa takut kalaulah waktu akan memperlambat kami sampai ditempat kami berteduh. Sehingga dia akan menatapku dengan tatapan pisau, aku sangat takut dia bakal nglakukan hal itu,  aku bener-bener gak mau. Akhirnya aku dan diapun pulang dari candi, setibanya dalam perjalanan dia sandarkan bahunya di belakang pundaku, dengan tiba-tiba aku merasa kaki sebelah kiriku ini bagaikan karam didalam lumpuran es, kaki ini bergetar merasakan sentuhan bahunya di pundak ku, dia sosok yang pendiam, aku taku didalam kediamanya membawa mala petaka buatku, tapi aku slalu percaya dengan apa yang diucapkanya pedaku, aku bisa lihat dari cara dia menyapaku, cara dia menatapku, cara dia mencium tangan ku, aku sangat menyayanginya, sempat terlintas didalam bena’ku dalam lamunan malamku dialah wanita yng diciptakan tuhan unutk menemani hidupku, setelah lama berbincang di atas motor bersamanya aku merasakan jalan yang terlindas dengan motorku pada sat itu adalah jalan ku, aku merasa orang yang melintas, mereka semua menumpang jalanku. Takdisangkapun waktu menujukan semakin sore, angin yang berhembus menandakan bahwasanya malam akan tiba, diapun segera turun dari motorku ketika telah sampai ditempat aku aku harus mengantarnya di lorong yang hanya bias dilewati untuk satu motor saja, dia ulurkan tangan kananya, menandakan harapan tangan kananku dapat menggapainya, aku sambut tanganya dengan senyuman, dengan cepat dia pejamkan matanya dia mencium tanganku dengan kelembutanya. Tak ada kata-kata yang mampu keluar dari mulutku, untuk mengucapkan sepatah kata Jaga Diri Baik Baik. Namun tak disangka dia berbalik menatapku dan berkata aa’ hati-hati dijalanya. Mataku terbuka lebar dan aku merasa ada getaran yang besar menusuk ketelingaku dan jantungkku. Aku hanya bias tersenyum dan berkata iya ad’ jugaya. Dengan riang aku melajukan motorku dengan merasakan denyutan nadinya di tangan kananku. Akupun tiba ditempat aku beristirahat di atap my education house.to be continue......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar