Selasa, 13 Desember 2011

Ku sadari siapa diri ini

Tak pantas untuk mu

Aku kan pergi dari hidupmu
Jika itu inginmu
Aku kan jalani hidupku
Meski tanpamu disisiku

Karena kita telah berbeda
Kau membatasi dirimu untukku
Dan tak ada lagi ketulusan itu terlahir di antara kita
Semestinya kita akhiri ini semua

Biarkan semua jadi bingkai pelajaran
Untukku dan untuk dirimu
Kini aku pun telah menyadarinya
Bahwa aku tak pantas untukmu

kau telah mengingkari janji kita

Kau tinggalkan ku di saat aku membutuhkanmu

Kini kau telah bersamanya

Menjalani hidup untuk selamanya

Do’aku kan selalu menyertai setiap langkahmu
Semoga dapat kau jelang bahagiamu
Bersama seorang yang mencintai dan menyayangimu
Melebihi segala yang ada dalam diriku
Maafku bila ku tak bisa menjagamu selamanya

Berharap akan ada keajaiban

Pengakuan dan harapan

Waktu demi waktu kian bergulir

Menyingsing datangnnya pergantian masa

Kepada malam aku takut, kala malam telah redup

Henig mulai tiba saat diri mulai lelapaku benar-benar

Takut bila esook aku tak terbangunlagi

Ya alllah.........

Aku takut azabmu yang pedih

Namun, aku tahu aku tak pantas masuk surgamu


Tapi...... aku ingin

Tetesan air ,mata  bercucuran membasahi pipi

Tangisanaku memecah keheningan

Bagi deru ombak di lautan

Ya allah ampuni aku

Aku takut siksamu,  benar-benar takut


Betapa maksiat ayng aku lakukan

Betapa banyak orang uyang aku zalimi

Betapa banyak hati yang remuk dengan pisau kataku

Betapa jauhnya aku darimu ya allah

Betapa jarangnya aku lirih mohon ampun mu

Maka terimalah taubatku ya alllah



Bila aku

Bila aku jatuh cinta

Maka berikanlah cintaku

Kepasa orang yang engkau ridhoi

Bila kau di cintai

Maka izinkanlah cinta itu untuk ku

Yang hanya semata karnamu


Bila kau merasa rindu

Rindulanlah aku kepada orang yang engkau kasihi

Dalam naungan rahmatmu

Bila aku merasa bahagia

Maka ingatkanlah selalu diriku kepadamu

Agar aku tidak kufur terhadapmu


Bila aku merasa sedih

Maka jangan biarkan diiriku terlarut

Dalam naungan dan khayalan semu

Ingatkanla selau hatiku hanya kepadamu

Agar mulut ini yang akan berdesah lembut

Menyebut asmamu


                                    by : Zulaika, My student

Jumat, 09 Desember 2011

Kenangan Selama Saya Rihlah Tarbawiyah
Asalammualaikum wr,wb
Selama saya mulai perjalanan dari jambi dan sampai saya kembalai lagi kejambi,betapa indahnya Selama dalam perjalanan rihlah tarbawiyah,karena saya merasakan betapa pentingnya kebersamaan  baik di dalam mobil dan di manapun. Kesan saya selama perjalanan di dalam mobil,yang pertama saya sakit perut,karena pada saat itu saya merasa betapa sakitnya perut saya,saya masuk ke toilet mobil,saya tidak melihat lagi ada larangan,bahwa toilet di dalam mobil hanya untuk BAK/buang air kacil,dan saya pun BAB,tak lama setelah saya keluar dari toilet,semua teman-teman dan ustad di mobil,merasa tercium aroma BAB saya,pada saat itu saya merasa malu sekali,alangkah cerobohnya saya,tapi memang saya benar-benar tidak tahu,bahwa toilet hanya untuk buang air kecil,bukan buang air besar,dari kejadian itu saaya ambil baiknya saja,berarti saya harus labih berhati-hati lagi,dan sayapun tahu bahwa toilet di dalam mobil hanya untuk buang air kecil. Dan hal yang kedua pengalaman di dalam mobil saya merasa tidak pernah bias tidur dengan nyenyak,dan saya merasa sakitnya kaki saya. Tapi saya pikir itu hal yang biasa,dua pengalaman itulah yang saya rasakan selama di dalam mobil rihlah tarbawiyah
Pengalaman selama saya dan temsn-temsn mendatangi pondok pesantren DAAR EL-QOLAM
Pertama saya datang ke pesantren daar el-qolam,di sana sangat luas tempatnya dan sangat indah,betapa bagusnya sistim pendidikan disana,dari bangun jam 4 pagi,sambil menunggu azan subuh mereka mengaji di masjid,dan setelah sholat subuh mereka mengji kembali,dan jam setengah 6,mereka mufrodat/vocabluary,setelah mufrodat/vocabluary mereka pun pergi mandi untuk siap-siap pergi belajar di kelas,mereka masuk pagi jam 7 pagi,dan istirahat pertama jam setengah 10,kemudian masuk kembali jam 10,dan istirahat ke 2 jam setengah 12,untuk solat zuhur,setelah solat juhur dan makan mereka belajar kembali jam 2 siang,dan selesai jam setengah 4,untuk solat asar,sistem dalam mereka belajar itu pelajaranya berbeda-beda dalam sehari,di waktu mereka belajar lak-laki dan perempuan di campur dalam satu rungan/kelas,setelah mereka sholat asar mereka tidak belajar kembali,namun mereka berolahraga ,disana terdapat macam-macam olahraga,seperti futsal,foli,basket,dll. Jam setengah 6,tanda untuk segera ke masjid ada,solat mahrib,setelah mahrib makan,dan setelah isa,jam 8,belajar sampai jam 10,sistim hiukuman bagi yang melanggar,jika masih bias di toleransi maka hanya di bei hukuman dengan pengurus dan para ustad,namun jika tidak bias di toleransi lagi maka di keluarkan dari pondok. Sistem keamanan di sana ,dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore yang menjaga adalah para santrinya untuk penyambutan tamu. Di sana pun ada tempat tersendiri untuk para orang tua atau wali yang mengunjungi anaknya,tempatnya semacam gubuk peristirahatan yang sejuk,dan disana di bedakan tempat untuk santri yang Exselen,dan yang tidak,untuk para santri/santriwati sangat sulit untuk bias masuk ke kelas Exselan,adapun pembayaran untuk santri Exselen dan yang tidak itu berbeda,jika santri yang Exselen itu biaya makan dan cuci pakaian dll,itu 600 rb,dan sedangkan yang tidak Exselen itu hanya 450 rb. Yang Pertama kali saya datang ke pesantren modern GONTOR di ponorogo Indonesia
Betapa indahnya dan betapa luasnya,saya sangat tidak menyangka saya bias mengijakkan kaki ke pesantren gontor,yang selama ini saya hanya bias mengdengar tentang gontor,dan melihat PG/panggung gembira,tpi kini saya sudah bias menginjakan kaki di pesantren gontor,itu merupakan penngalaman yang besar bagi saya. Walaupun malam saya sampai di pesantren gontor,tapi saya biasa merasakan begitu sibuknya para santri di gontor,saya bangga dan saya irimelihat pera santri di gontor,tapi saya percaya siayapapun kalau bersungguh-sungguh mencari ilmu pasti bias seperti para santri di gontor ,masak santri gontor bias,yang lain gak bias,walaupun terlihat sedikit agak sombong santri gontor,tapi saya tahu itu karena mereka sibuk dengan aktifitasnya masing-masing,setibanya malam itu,kami langsung pergi pesantren putri al-mawaddah,karena pada malam itu ada PG,senang sekali saya bias melihat PG di pesantren al-mawaddah,saya sangat terkagum dengan santriwati di sana,sungguh sangat kreatip,dan 1 yang paling membuat saya terdiam,saat para santri menampilkan/memainkan alat music BAND,karna bukan sembarangan orang bias memainkan alat music,jika tidak dengan penghayatan dan ke kompakan yang baik,karena tidak semua orang bias memainkan alat music dengan baik dan banar,apalagi pemainya wanita. Selama saya di gontor saya heran melihat betapa kompaknya mereka,ada berbagai macam kegiatan yang saya ketahui,dari teater,silat,setelah acara pun selesai saya dan teman-teman pun kembali ke pesantren gontor putra.keesokan harinya saya dan teman-teman pun di sambut dengan sopan dan ramah,setelah penyambut saya dan teman-teman di ajak berkeliling menglihat-lihat tempat aktifitas santri,seperti masjid,perpustakaan,gedung olahraga dll,dan yang saya salutnya di sana terdapat sepeda,yang mana sepeda itu sangat banyak fungsinya,selain alat untuk mampercepaat tujuan,tapi ada juga fungsinya untuk mengajar maling,begitu seorang santri mengataka pada saya,dan di gontor sangat di didk untuk hidup sederhana,baik kaya maupun sederhana.Semua makanya di samakan,alhamdulilah saya sudah mencicipi masakan gontor, yaitu tempe,tahu, dan sambal,terasa sekali ketika saya makan dengan teman-teman rasa kebersamaan yang sangat besar,setelah saya makan dengan teman-teman,dan saya sudah mengmbil poto-poto di gontor. Saya dan teman-teman pun melakukan perjalanan lagi UIN malang.
Setiba di UIN malang saya dan teman-teman sekitar jam 4 subuh,saya dan teman-teman pun solat,setelah itu saya pergi keasrama putra dengan teman-teman,saya pun melihat isi didalam kamar asrama di UIN malang,satu ruangan hanya terdapat 6 ranjang,dan lemari 3,bersih dan sejuk sekali di dalam kamar itu,setelah saya istirahat di asrama saya dan taman-teman dan ustad pun rapat di ruang mudir mahad sunan ampel al-ali,setelah panjang lebar mambahas tentang asrama di UIN malang,banyak sekali  kegiatan di sana,setiap minggu sekali mereka mengaji barsama dan dalam 1 tahun minimal mehasantrinya harus sudah katam Al’Quran,dan kuliah di biayai kampus,air disana tidak macet,karena di sana terdapat penampung air,dan di sana melakukan pengeboran yang dalamnya sekitar 200 meter,agar air tidak pernah mati,antara mahad dan kampus sangan saling dukung,dan di asrama jika pagi di beri murfodat,dan pada siang hari akan di tanyakan kembali,
            Setelah saya dapatkan baik yang saya tulis dan ada yang tidak saya tulis,
Harapan saya kedepanya mahad Al’Jamiah sts jambi yaitu:
  • ·         Mementingkan kedisiplinan
  • ·         Membuat koprasi
  • ·         Membuat perawatan pada mahasanti bila sakit
  • ·         Membuat cadangan air yang labih,agar tidak kehabisan air
  • ·         Menempelkan mufrodat di masing kamar
  • ·         Membuat tanda/bunyi untuk mahasantri melakukan aktifitasnya
  • ·         Semiinggu sekali ada hari dimana semua mengaji bersama
·         Mengjari seluruh mahasantri untuk memainkan alat music atau belajar,seperti di pesantren mawadah,dan saya siap untuk membantu,bagi yang mau belajar alat music.
Sekian dan terimakasih lebih dan kurangnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya
Wasalammualaikum wr,wb

Senin, 05 Desember 2011

Lahirnya IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Terbentuk dan Lahirnya IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tidak terlepas dari perkembangan Agama Islam, juga lembaga pendidikan Islam yang ada di Provinsi Jambi. Didorong oleh hasrat masyarakat dan ulama pada masa itu, setelah memperhatikan banyaknya lembaga yang mengeluarkan siswa madrasah/sekolah agama tingkat atas di Jambi sementara belum ada pendidikan tinggi yang dapat menampung tamatan tersebut, maka diadakanlah Kongres Ulama Jambi pada tahun 1957 yang berhasil melahirkan suatu keputusan bahwa di Jambi sudah saatnya didirikan perguruan tinggi.
Pada tanggal 29 September 1960 didirikanlah Fakultas Syari’ah Perguruan Tinggi Agama Islam al-Hikmah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Jambi.
Rentang waktu tiga tahun pertama, Fakultas Syari’ah telah menunjukkan kemanunggalan antara pimpinan dengan masyarakat dan pemerintah daerah serta pemerintah pusat. Dengan SK Menteri Agama Nomor: 50 tahun 1963 tanggal 12 Mei 1963 dinegerikanlah Fakultas Syari’ah menjadi Fakultas Syari’ah Cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan kemudian berubah menjadi cabang IAIN Raden Fatah Palembang. Penegerian ini mendorong para pejabat, ulama, serta pemuka masyarakat, terutama Gubernur KDH Tingkat I Provinsi Jambi saat itu (M.J. Singadekane) untuk memperjuangkan berdirinya IAIN yang mempunyai beberapa fakultas.
Di sisi lain, sejak tanggal 11 Juli 1965 Yayasan Perguruan Tinggi Ma’arif telah memiliki Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin di Kota Jambi dan sementara di Sungai Penuh - Kerinci telah berdiri pula Fakultas Syari’ah Muhammadiyah pada bulan Maret 1964. Atas dasar motivasi di atas, maka untuk memehuni keinginan para pejabat, masyarakat, para ulama dan Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Jambi tersebut, akhirnya Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin yang ada di Ma’arif dan Fakultas Syari’ah Muhammadiyah di Kerinci diusulkan untuk dipadukan dalam suatu wadah menjadi fakultas-fakultas di lingkungan IAIN Jambi. Usulan itu dilakukan karena berdasarkan ketetapan MPR RI Nomor: 11 tahun 1960 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 5 tahun 1963, bahwa untuk syarat didirikannya suatu IAIN minimal harus memiliki 3 (tiga) fakultas. Pada tanggal 30 September 1965 dengan Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor: 18 tahun 1965 terbentuklah Panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi yang disetujui oleh Menteri Agama dengan Surat Keputusan Nomor: 83 tahun 1965 tanggal 22 Nopember 1965. Setelah melalui proses, perjalanan dan perjuangan panjang yang dilakukan Panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi tersebut, maka Menteri Agama RI akhirnya menyetujui berdirinya IAIN di Provinsi Jambi dengan Surat Keputusan Nomor: 84 tahun 1967 tanggal 27 Juli 1967. Berbekal Surat Keputusan Menteri Agama tersebut, pada tanggal 8 September 1967 sekaligus bertepatan dengan tanggal 3 Jumadil Akhir 1387 Hijriah diresmikanlah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin oleh Menteri Agama RI, Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, dengan komposisi personalia sebagai berikut :
No
Nama
Jabatan
Keterangan
1
H. A. Manaf
Gubernur KDH Tingkat I Jambi (Rektor)

2
H. MO. Bafadhal
Dekan Fakultas Syari’ah

3
Drs. H. Z. Azuan
Dekan Fakultas Tarbiyah

4
K. H. A. Qadir Ibrahim
Dekan Fakultas Ushuluddin

5
A.R. Dayah
Dekan Fakultas Syari’ah Kerinci


Jelang beberapa tahun kemudian, dengan dikeluarkannya SK Menteri Agama RI Nomor: 69 tahun 1982 tanggal 27 Juli 1982, fakultas yang ada di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin ditingkatkan status-nya dari fakultas muda menjadi fakultas madya. Dengan perubahan itu maka secara hukum dan kelembagaan semua fakultas telah diperkenankan menyelenggarakan perkuliahan tingkat doktoral.
Pada tahun 1995, ketika tenaga dosen yang berkualifikasi pendidikan S.2 dan S.3 semakin diperlukan kehadirannya, maka ide membuka Program Pascasarjana pun mengemuka. Menindaklanjuti ide tersebut, pada bulan Februari 1999 Panitia Persiapan Pendirian Program Pascasarjana yang langsung diketuai oleh Prof. Dr. H. Sulaiman Abdullah dan anggota yang lain secara serius dan bekerja keras mempersiapkan program persiapan pendirian Program Pascasarjana dan diajukan ke Departemen Agama di Jakarta pada tanggal 14 April 1999. Oleh Departemen Agama, pengajuan itu ditindaklanjuti dengan visitasi (kunjungan lapangan) ke Jambi melalui sebuah tim yang diketuai oleh Prof. Dr. H. Mastuhu, M.Ed, guna melihat persiapan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi membuka Program Pascasarjana. Visitasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu tanggal 14-15 Juli 1999 dan 30-31 Juli 1999. Hasilnya, oleh tim visitasi merekomendasikan bahwa IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi layak membuka dan melaksanakan Program Pascasarjana, yang kemudian dikukuhkan dengan SK Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Nomor: E/283/1999 tanggal 2 September 1999 tentang Penyelenggaraan Program Pascasarjana IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Pada awalnya, Program Pascasarjana IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi baru membuka satu konsentrasi, yaitu Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Selang setahun kemudian ditambah lagi dengan satu konsentrasi, yakni Metodologi dan Pemikiran Hukum Islam (MPHI), hingga tahun 2007 Program Pascasarjana telah memiliki empat (4) konsentrasi, yaitu Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Metodologi dan Pemikiran Hukum Islam (MPHI), Pemikiran dan Akidah Filsafat Islam (PAFI), Pemikiran Ekonomi dan Bisnis Islam (PEBI).

tokoh-tokoh yang Memimpin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Tecatat dalam sejarah, sejak berdiri dan berkembangnya IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi telah dipimpin oleh 8 (delapan) orang tokoh-tokoh terkemuka di bidangnya, yaitu:
No
Nama
Masa Jabatan
Keterangan
1
H. A. Manaf

1967 – 1971
Almarhum
2
Drs. H. A. Munir SA
1971 – 1972

Almarhum
3
Drs. Ruslan Abd. Ghani
1972 – 1876

Almarhum
4
Prof. Syekh H. MO. Bafadhal
1976 – 1986

Almarhum
5
Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwein, MA
1986 – 1994

Almarhum
6
Prof. Dr. H. Sulaiman Abdullah

1994 – 1998

7
Prof. Dr. H. Asafri Jaya Bakri, MA
1998 – 2006


8
Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd

2006 – 2010


Perkembangan selanjutnya, IAIN juga telah berkomitmen untuk melakukan transformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi melalui program Wider Mandate (WM). Untuk lebih memastikan proses IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dan guna memberdayakan sekaligus mengembangkan program wider mandate, pada tahun 2007 atas persetujuan Senat Institut yang diketuai Prof. Dr. H. Mukhtar Latif, M.Pd, Rektor terpilih periode 2006-2010 mengganti Wider Mandate (WM) menjadi Lembaga Pengembangan Institut Agama Islam Negeri (LP-IAIN). Untuk keperluan peningkatan mutu akademik pada saat bersamaan juga dibentuk Lembaga Peningkatan Mutu Akademik (LPMA). Disusul beberapa bulan kemudian dengan pendirian Ma’had Aly (MA) yang diperuntukkan bagi program pembinaan dan peningkatan mutu mahasiswa.

Minggu, 04 Desember 2011

Berlabuh di pelabuhan



Dalam setiap individu di dunia ini memiliki tujuan dan keinginan yang semestinya dapat di capai dengan kesungguhan dan keyakinan yang tangguh, sehingga dapat menghasilkan pula hasil yang sangat memuaskan, namun banya dalam setiap kepribadian itu hanya berfikir tanpa melakukan sesuatu, dalam sejarah perjalanan hidupku, aku baru pertama kalinya menemukan suatu tempat yang dapat merubah karakter diriku, dan tempat itu tidak jauh dari tempat dimana aku mencari ilmu untuk aku bawa kedalam masyarakat, tempat itu adalah Ma'had Al-Jami'ah IAIN sts Jambi, suatu tempat yang mempunyai tujua yang cemerlang.

Ma'had Al-Jami'ah adalah Lembaga di bawah IAIN STS Jambi yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi pengembangan kepribadian mahasiswa yang memiliki kemantapan iman dan taqwa, keagungan akhlak atau moral, dan kedalaman ilmu pengetahuan Islam
.Visi
"Terwujudnya sentral pemantapan iman dan taqwa, peningkatan akhlak mulia dan amal shaleh, pengembangan ilmu keislaman dan dakwah Islamiyah. Terciptanya pusat informasi pesantren sebagai wadah terbentuknya intelektual muslim yang alim, dinamis, kreatif dan sejahtera."
2.Misi
a.Mengantarkan mahasiswa agar memiliki kemantapan aqidah, ketinggian akhlak mulia, kedalaman spritual, keluasan ilmu dan keterampilan profesional.
b.Memberikan keterampilan berbahasa Arab dan Inggris.
c.Memperdalam qiraat dan memahami makna al- Qur'an dan hadits dengan baik dan benar.

3.Tujuan
a.Terciptanya suasana yang kondusif bagi pengembangan kepribadian mahasiswa yang memiliki kemantapan iman dan taqwa, keagungan akhlak atau moral, dan kedalaman ilmu pengetahuan Islam.
b.Terwujudnya suasana yang kondusif bagi pengembangan kegiatan keagamaan.
c.Terbentuknya bi'ah lughawiyah dan language environment (lingkungan Bahasa Arab dan Inggris).
d.Terciptanya lingkungan yang kondusif bagi peningkatan minat dan bakat.